Dugaan tersebut berasal dari hasil studi peneliti Brown University yang menganalisis pembentukan jaringan lembah di Mars.
Mars mungkin pernah mengalami hujan atau hujan salju pada masa lalu.
Beberapa jaringan lembah di Mars mungkin tercipta akibat proses
tersebut.
Dugaan tersebut berasal dari hasil studi peneliti Brown
University yang menganalisis pembentukan jaringan lembah di Mars.
Peneliti telah mengetahui bahwa jaringan lembah itu terbentuk oleh air,
tetapi asal-muasal air belum diketahui.
Jaringan lembah di Mars
sendiri merupakan bentukan alur percabangan yang menghubungkan lembah
atau gunung di Mars, mirip seperti sungai di Bumi. Bentukan ini ditemui
di dataran tinggi Mars bagian selatan. Biasanya, hanya didapati di satu
sisi gunung.
Mengamati beragam lembah-lembah di Mars, tim
peneliti yang dipimpin Kat Scanlon menemukan bahwa empat dari jaringan
lembah itu mungkin terbentuk oleh hujan orografik.
Menurut
peneliti, hujan orografik yang terjadi karena adanya kelembaban yang
naik ke pegunungan terkondensasi, jenus, dan akhirnya jatuh sebagai
hujan atau salju, bisa menjelaskan mengapa jaringan lembah yang hanya
didapati di salah satu gunung Mars.
Scanlon mengatakan, angin
yang bergerak ke atas gunung dan membawa kelembaban tidak punya cukup
energi untuk mencapai puncak gunung. Sebagai akibatnya, salah satu sisi
gunung akan mendapatkan hujan, sementara sisi lain tidak sama sekali.
Dalam
penelitian, setelah mengamati jaringan lembah, Scanlon menggunakan
pemodelan komputer untuk mengetahui arah angin dan di mana hujan akan
jatuh.
Berdasarkan pemodelan yang dinamai General Circulation
Model, didasarkan atas komponen gas yang dipercaya peneliti ada di
atmosfer purba Mars, terungkap bahwa hujan atau salju sebagian besar
jatuh di bagian terdalam lembah.
Ke depan, peneliti akan
mengembangkan pemodelan untuk mengetahui seberapa cepat salju yang jatuh
meleleh. "Pertanyaannya, seberapa cepat Anda melelehkan kumpulan
salju. Apakah butuh hujan? Apakah akan ada erosi (untuk membentuk
jaringan lembah) hanya dengan salju yang meleleh?" kata Scanlon,
seperti dikutip International Business Times, Selasa (23/7/2013).
Hasil
studi ini bisa membantu memahami iklim Mars pada masa lalu. Baru-baru
ini, ilmuwan menemukan tanda adanya samudra yang menutupi sepertiga
wilayah planet merah itu.