Paleontolog menemukan spesies dinosaurusbaru, keluarga Triceratops dengan hidung berukuran besar tinggal di kawasanUtah saat ini
Menurut
sebuah studi yang dipublikasikan pekan ini, Nasutoceratops titusi masuk
ke dalam kelompok dinosaurus bercula yang disebut ceratopsids, herbivora
berkaki empat besar yang hidup di masa Cretaceous. Sebagian besar ceratopsids
merupakan tipe Triceratops, dengan kepala besar serta tanduk kecil di atas
hidung, sebuah tanduk di atas setiap mata, dan sebuah tonjolan - tulang yang
menyebar di dasar leher.
Namun,
dinosaurus yang baru ditemukan ini tampak berbeda, dengan sebuah tanduk di atas
hidung berukuran besar, tanduk sangat panjang dan melengkung di atas tiap mata,
dan tonjolan tanpa pengait yang lancip. Dalam bahasa latin, Nasutoceratops
titusi berarti "wajah hidung besar dan bertanduk".
Perkiraan
Scott Sampson, seorang paleontolog dari Denver Museum of Nature and Science
dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal
Society B, Nasutoceratops merupakan hewan yang lamban, dan hidup dalam
kelompok besar untuk mempertahankan diri. Pejantan kemungkinan menggunakan
"peralatan di kepalanya" untuk bersaing mendapatkan pasangan,
menggunakan tanduk melengkung tersebut dalam pertarungan untuk mempertahankan
dominasi.
Tanduk
itu juga kemungkinan berfungsi sebagai sinyal visual bagi pejantan lain, yang
intinya menyatakan bahwa "jangan main-main denganku, karena aku lebih
besar darimu," sebut Sampson.
Matt
Lamanna, paleontolog dari Carniege Museum of Natural History, Pittsburgh,
Amerika Serikat berpendapat, tanduk itu juga bisa membantu hang hewan
mempertahankan diri. "Saat Anda membawa tombak besar di kepala Anda, jika
ada yang mencoba memakan Anda, tombak itu bisa berguna," kata Lamanna yang
tidak terlibat dalam studi di atas.
Impian
paleontolog
Nasutoceratops tinggal di Laramidia, sebuah daratan terisolasi yang terbentuk saat air membanjiri Amerika Utara tengah di era Cretaceous, sekitar 75 juta tahun lalu. Dinosaurus vegetarian ini memakan tumbuhan di kawasan berawa-rawa seperti yang ada di Louisiana, bersama dengan dinosaurus lain, tidak jauh dari pesisir.
Nasutoceratops tinggal di Laramidia, sebuah daratan terisolasi yang terbentuk saat air membanjiri Amerika Utara tengah di era Cretaceous, sekitar 75 juta tahun lalu. Dinosaurus vegetarian ini memakan tumbuhan di kawasan berawa-rawa seperti yang ada di Louisiana, bersama dengan dinosaurus lain, tidak jauh dari pesisir.
Sampson,
yang juga seorang peraih penghargaan National Geographic menyebutnya
sebagai "properti pesisir pantai yang indah seperti dinding-dinding
Jamaica. "Tinggal memasang pasang pagar listrik untuk mencegah
Tyrannosaurus, dan semua sudah siap," ucapnya.
Saat
ini, kata Sampson, kawasan luas yang tak tersentuh tersebut merupakan
"impian para paleontolog". Di dalam wilayah Amerika Serikat, ia
menyebutkan, "ini merupakan kebun raksasa tulang-belulang dinosaurus
terakhir yang belum dieksplorasi"
Nama
Nasutoceratops titusi juga digunakan untuk menghormati Alan Titus,
seorang paleontolog dari Grand Staircase-Escalante National Monument, selatan
Utah, yang mengawasi daerah di mana fosil-fosil itu ditemukan.
Keanekaragaman
dinosaurus
Penampilan Nasutoceratops yang jauh berbeda dibandingkan dengan ceratopsids lain kemungkinan menjadi bukti keberadaan dua komunitas dinosaurus Cretaceous yang berbeda jauh namun masih berhubungan di Laramidia.
Penampilan Nasutoceratops yang jauh berbeda dibandingkan dengan ceratopsids lain kemungkinan menjadi bukti keberadaan dua komunitas dinosaurus Cretaceous yang berbeda jauh namun masih berhubungan di Laramidia.
"Jika
Anda menggunakan mesin waktu ke bagian barat Amerika Utara, 75 juta tahun lalu
dan menuju ke utara, tempat yang saat ini menjadi kawasan Utah sampai Alberta,
Kanada, Anda akan menemukan setidaknya dua kelompok dinosaurus yang berbeda di
sana," ucap Lamanna yang menyebutkan perbedaan di kawasan tersebut juga
berlaku pada kelompok dinosaurus lain.
"Tetapi sampai saat ini, bukti-bukti atas
zonasi pada dinosaurus sangat minim dan membuat Nasuceratops menjadi temuan
yang sangat penting," ucapnya. "Temuan ini memunculkan misteri dan
pertanyaan besar. Kita baru saja mulai memahami dunia dinosaurus," ucap
Sampson.(Ibnu; NGI)